
Akurasi.id, Samarinda – Selain lantaran perang harga minyak internasional antara Rusia dan Arab Saudi, harga bahan bakar minyak (BBM) super murah di Amerika Serikat (AS) juga disebut lantaran permainan harga antar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) saat pandemi virus corona atau Covid-19.
baca juga: Demi Perawatan Mobil Presiden Jokowi, Mercedes-Benz Sampai Bentuk Tim Khusus
Ya, selain mengobrak-abrik perekonomian, pandemi virus corona di Amerika Serikat juga membuat harga bahan bakar minyak turun drastis. Hal itu disebut lantaran rendahnya permintaan karena masyarakat yang lebih memilih tinggal di rumah. Selain itu juga akibat perang harga minyak internasional antara Rusia dan Arab Saudi.
Harga BBM sangat rendah hingga memecahkan rekor. Seperti diberitakan The Drive sebagaimana dilansir ulang oleh Otosia.com, harga bensin dengan oktan 87 di kota kecil di sisi barat New York hanya USD 0,62 atau Rp 9.729 (Kurs USD 1 = Rp15.692) per galon atau setiap 3,7 liter. Maka harga per liternya hanya sekitar Rp 2.629.
Bulan lalu, harga bensin di Ohio sudah dianggap paling murah, yakni USD 0,69 per galon. Tapi rupanya kini ada yang lebih murah. Hal itu diketahui melalui salah satu pengguna Twitter yang membagikan foto display harga di ALlegany Gas & Smoke di Salamanca, New York. Sementara NAFCO Quick Stop membandrol harga USD 0,71.

Seorang karyawan di NAFCO mengatakan kepada The Drive, bahwa hal ini juga dipicu perang harga dari adanya pompa bensin baru di ujung jalan yang disebut M&M Junction. Pompa bensin baru tersebut dinilai membuat permainan harga hingga membuat stasiun pengisian bahan bakar lainnya ikut menurunkan harga hingga di bawah 1 dolar.
Nah, untuk di Indonesia sendiri, di tengah wabah pamdemi virus corona saat ini, kira-kira apakah akan ikut memberikan dampak juga terhadap harga jual BBM? Tentu kita tunggu bagaimana langkah pemerintah ke depannya. (*)
Editor: Dirhanuddin