Irwan tampak begitu pede jika partai yang dia nakhodai bisa hadir memberikan warna baru bagi masyarakat. Dia bahkan berkeyakinan, jika mewujudkan Demokrat 3 besar Kaltim, bukan hal yang muskil terwujud di Pemilu 2024.
Akurasi.id, Samarinda – Mengawali tugas sebagai Ketua DPD Demokrat Kaltim, banyak kerja-kerja politik yang akan dilaksanakan oleh Irwan. Salah satunya, dengan mengencangkan ikat pinggang dalam meraih kemenangan pada Pemilu 2024 mendatang.
Irwan mengatakan, hal yang perlu dilakukan yaitu melanjutkan koalisi bersama rakyat. Dalam artian, selalu hadir mengawal setiap permasalahan masyarakat, termasuk mengadvokasi suara, pikiran, dan tindakannya.
“Terlebih mengenai pembangunan di Kaltim yang banyak PR (pekerjaan rumah). Dari ketimpangan pembangunan infrastruktur, kebutuhan dasar seperti air dan listrik, dan masih banyak PR lainnya. Kami tentu hadir mendukung pemerintah Kaltim, selama kebijakan positif,” tuturnya kepada awak media, Jumat (11/3/2022).
“Namun, apabila masih ada ketimpangan, maka kami akan hadir terdepan memberikan kritik maupun masukan. Melalui anggota dewan di DPRD kabupaten, kota, dan provinsi, maupun anggota partai,” sambungnya.
Irwan Target Bawa Demokrat 3 Besar Kaltim
Sementara berkaitan target partai, Irwan menegaskan keinginannnya menjadi partai pemenang di Kaltim. Dengan standar, minimal harus meningkatkan perolehan suara Demokrat di Kaltim, dari kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. Sebab, selama ini perolehan suara partai hanya sekira 10 persen.
Untuk di Kaltim sendiri, sasaran yang ingin Demokrat capai yaitu dengan menaikkan posisi partai di urutan ke 3, setelah pada pemilu sebelumnya berada di posisi ke 6. Dengan perolehan itu, pihaknya ingin meningkatkan daya tawar partai dalam membentuk koalisi.
“Intinya ada peningkatan suara di kabupaten/kota. Kalau dulu 36 kursi, kali ini kami ingin di atas 50 kursi. Jadi politik bargaining-nya membangun koalisi juga terwujud. Mendekati 20 persen dalam suara pilkada,” paparnya.
“Kemudian, di provinsi yang saat ini 3 kursi, kami tentu masih ada 3 dapil yang kosong sehingga jadi 6 kursi. Kami juga berharap, ada 2 dapil dengan 2 kursi sehingga komposisinya menjadi 8 kursi,” paparnya yakin Demokrat 3 besar Kaltim.
Sasar Pemilih Pemula, Demokrat Optimis Miliki Daya Tarik
Menurutnya, membawa Demokrat ke posisi 3 di Kaltim merupakan target yang sangat realistis. Apalagi selama ini kerja-kerja positif kader Demokrat mendapat apresiasi dan simpati masyarakat. Itu menjadi barometer pihaknya.
“Seluruh kabupaten/kota di Kaltim tentunya basis perjuangan Partai Demokrat. Namun, prioritas utama kami dengan mengisi dapil kosong, seperti Bontang dan Kutai Kartanegara. Untuk di provinsi sendiri, ada Balikpapan, Kutai Kartanegara, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat,” ungkapnya.
Meski persiapan kader Demokrat Kaltim terbilang minim menuju kontestasi politik yang kini telah di depan mata, menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat ini, Kaltim merupakan panggung yang luas dalam kontestasi politik. Untuk itu, meski persiapan pengurus maupun kader mendekati masa pemilu masih 100 persen matang, namun belum terlambat bagi Demokrat untuk unjuk gigi.
“Terlebih dengan bergabungnya kader-kader terbaik yang profesional dengan berbagai latar belakang potensial. Selama mereka punya gagasan, inovasi, dan kreativitas. Demokrat adalah panggung yang luas,” ujarnya.
Setiap Kader Partai Demokrat Wajib Maju Legislatif
Ia pun mewajibkan setiap kader Demokrat untuk maju dalam pemilihan legislatif. Dengan tegas, Irwan menjamin akan mendukung dan mendorong pencalegan dini hingga ke ranting terbawah. Dengan tujuan, menyalurkan suara-suara idealisme kader-kadernya di parlemen.
“Kalau anak mudanya diam, sampai kapan provinsi kita seperti ini. Seperti IKN, kita bisa bilang itu anugrah, namun di sisi lain bisa jadi kesenjangan baru. Kaltim ini harus melek politik,” ungkapnya.
Ia pun merasa optimis akan hal itu. Apalagi dengan salah satu strategi yang Demokrat jalankan, menempatkan para kaum muda sebagai pengurus partai. Dengan harapan, dapat lebih menyatu dan melekat dengan masyarakat Kaltim. Acuanya, saat ini 55 persen pemilih pemula yang potensial merupakan generasi milenial. Sementara 14 persennya merupakan generasi Z.
“Secara strategi kami memang menempatkan pengurus muda untuk mendekati pemilih pemula. Jadi sangat siap dalam pendekatan rakyat. Karena moto kami muda adalah kekuatan,” ungkapnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id