JAKARTA, Akurasi.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat perkembangan harga pangan nasional pada pekan pertama Oktober 2024 menunjukkan tren kenaikan. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, Sabtu (5/10/2024) pukul 09.00 WIB, sebanyak 12 dari 21 komoditas utama mengalami kenaikan harga. Beberapa komoditas yang mengalami lonjakan signifikan meliputi beras, telur, cabai, dan ikan.
Kenaikan tertinggi dicatat oleh ikan kembung, yang naik 2,45% atau senilai Rp910 menjadi Rp38.100 per kilogram (kg). Selain itu, ikan tongkol turut mengalami kenaikan harga sebesar Rp270 menjadi Rp31.620/kg.
Harga beras sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar juga terus meningkat. Beras premium naik 0,84% (Rp130) menjadi Rp15.640/kg, sedangkan beras medium naik 1,18% (Rp160) menjadi Rp13.740/kg. Sebaliknya, harga beras subsidi dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) justru turun tipis sebesar Rp30, sehingga menjadi Rp12.530/kg.
Kenaikan harga pangan tidak hanya terjadi pada ikan dan beras. Harga bawang putih bonggol naik 2,14% (Rp850) menjadi Rp40.580/kg, sementara bawang merah naik 2,06% (Rp580) menjadi Rp28.790/kg. Harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah juga mengalami kenaikan, masing-masing sebesar Rp10 dan Rp720 per kilogram.
Kenaikan harga juga terlihat pada telur ayam ras yang melonjak 2,18% atau senilai Rp620 menjadi Rp29.020/kg, serta minyak goreng kemasan sederhana yang naik Rp390 menjadi Rp18.510/liter. Komoditas gula konsumsi pun tidak luput dari kenaikan, yakni Rp150 menjadi Rp18.040/kg.
Namun, di tengah kenaikan berbagai bahan pokok, harga daging sapi dan daging ayam justru turun. Daging sapi turun Rp410 menjadi Rp134.040/kg, sedangkan daging ayam turun Rp280 menjadi Rp34.020/kg. Harga tepung terigu curah dan minyak goreng curah juga turun, masing-masing menjadi Rp10.100/kg dan Rp16.320/liter.
Di sisi lain, garam halus beryodium dan ikan bandeng mencatat penurunan harga terbesar dalam pekan ini. Garam turun Rp170 menjadi Rp11.370/kg, sementara ikan bandeng turun Rp1.380 menjadi Rp31.660/kg.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa inflasi yang terjadi pada September 2024 sebesar 1,84% year-on-year (YoY), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,93. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,73% YoY. Beras, gula pasir, cabai rawit, minyak goreng, dan bawang putih menjadi komoditas yang memberikan kontribusi terhadap inflasi tersebut.
Bank Indonesia optimistis bahwa inflasi akan terkendali dalam kisaran target 2,5±1% pada 2024 dan 2025 berkat upaya Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy