Akurasi.id – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim tahun 2018 yang berlangsung di Kutai Timur (Kutim) selama dua pekan ini menjadi ajang pembuktian diri bagi para atlet yang turun di berbagai cabang olahraga (cabor). Termasuk bagi Ketua Cabor Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kutim Mahyunadi.
Sebuah senjata api jenis Airsoftgun tampak tertata rapi di atas sebuah meja di ruang safety area Lapangan Tembak Sangatta di Jalan H Abdullah, daerah Kenyamukan, Sangatta Utara. Seenjata berwarna silver dan hitam itu tampak telah siap digunakan.
Di samping meja, seorang lelaki paruh baya nampak sibuk memasang sejumlah peralatan di pigangnya. Sebuah penutup telinga merek Impact Sport juga ia pasang rapi melingkar di atas kepalanya.
Lalu satu persatu alat lain seperti inner belt dan outer belt juga ia pasang. Sejurus kemudian, peralatan seperti mag pouc, magesen atau spead loader dan holster, juga sudah ikut terpasang rapi diikat ikat pigang tersebut.
Sebelum melangkah ke lapangan tembak, lelaki itu menarik sebuah kacamata olahraga lalu memasang di wajahnya. Tak lupa ia juga mengenakan topi yang telah berada di tangannya. Dia adalah Mahyunadi.
Bersama beberapa orang lelaki lainnya dengan peralatan senada, Mahyunadi lalu berjalan ke luar ke arah lapangan. Beberapa waktu kemudian, suara tembakan bergelayut dan saling bersahutan. Suara itu seakan memecah teriknya matahari di sekitar Lapangan Tembak Sangatta.
Seakan tak ingin bergeming dengan letusan suara yang menyambar lapangan, mata Mahyunadi tetap fokus menelisik papan yang jadi titik target. Beberapa detik kemudian, letusan suara ikut menggelar di senapan yang pegang.
“Dor, dor, dor,” suara tembakan yang saling bersahutan terus mengentarkan langit pesisir pantai Kenyamukan yang tak berlokasi tak jauh dari Lapangan Tembak Sangatta.
Selintas, kebisingin mendadak hening. Satu persatu di antara para penembak memasukan pistol mereka ke dalam holster. Beberapa di antara penembak menarik nafas panjang-panjang.
“Mantap. Kena target. Semua peluru kena papan target,” ucap Mahyunadi siang itu.
Pria yang menjabat Ketua DPRD Kutim itu terjun langsung sebagai salah satu atlet Perbakin Kutim yang berlaga di Porprov Kaltim 2018.
Yunat, sapaan karibnya, turun di dua kelas perlombaan menembak. Kelas Tembak Reaksi Perseorangan dan Kelas Tembak Reaksi Beregu. Keikutsertaannya di ajang resmi seperti Porprov Kaltim adalah kali pertama bagi dia.
Sebagai atlet baru, namun capaian prestasi Mahyunadi bagi Perbakin Kutim, rasanya tak perlu diragukan. Dipercaya sebagai atlet, Ketua Perbakin Kutim ini mampu bersaing dengan para atlet senior dari Balikpapan maupun Kukar.
Dari dua kelas yang diikutinya, Yunat mampu mempersembahkan dua medali emas dan satu perak. Sebagai atlet yang terbilang pemula, tentu prestasi itu dapat dikatakan sudah sangat luar biasa.
“Baru kali ini saya ikut kejuaraan yang mewakili kabupaten di Porprov Kaltim. Alhamdulillah, dengan penuh dek-dekan, dengan penuh pressure dan perjuangan yang maksimal, kami dapat tiga medali,” kata Mahyunadi.

Bagi pria yang pernah menjabat Ketua DPD Partai Gokar Kutim ini, capaian prestasi yang ia peroleh bersama atlet Perbakin lain sudah terbilang sangat baik. Apalagi sebagai tuan rumah Porprov Kaltim, memang sudah selayaknya Perbakin juga ikut mempersembahkan medali.
“Saya sudah pernah ikut kejuaraan dan mendapatkan emas di beberapa event, baik event kecil maupun luar daerah. Tapi yang kami dapatkan di porprov ini menurut saya yang cukup membanggakan,” ujarnya.
Dua medali emas yang dipersembahkan Yunat datang dari Kelas Standar Tembak Reaksi Perseorangan. Sementara satu mendali perak didapatkan di Kelas Tembak Reaksi Beregu.
Bagi Yunat, perolehan medali perak terbilang cukup menyedihkan. Pasalnya, perolehan nilai antara atlet Perbakin Kutim dan atlet Balikpapan yang menyabet emas hanya berselisih 0,4 poin.
Atlet Perbakin Kutim mendapatkan poin 799,3 dan atlet Perbakin Balikpapan berhasil mengumpulkan 799,4 poin. Selisih yang terbilang tidak sampe satu persen ini membuat Yunat dan kawan atlet lain cukup greget.
“Jam tanding, pengalaman, juga menentukan prestasi yang bisa kita dapatkan. Kelas long rens ini baru kedua kali saya ikut. Pertama di Balikpapan. Kedua di event Porprov Kaltim di Kutim,” tuturnya.
Fasilitasi Atlet Muda dengan Sarana Memadai
Ikut terlibatnya Mahyunadi sebagai salat satu atlet Perbakin Kutim juga menjadi bagian dari upaya dia merangsang minat para atlet untuk lebih bersemangat lagi berburu prestasi. Baik di ajang Porprov Kaltim 2018 maupun pada ajang-ajang olahraga lainnya.
Langkah Wakil Ketua DPD Golkar Kaltim ini bukan tanpa disertai pertimbangan. Terhitung dari penyelenggaraan Porprov Kaltim awal Desember ini, Perbakin Kutim telah memiliki lapangan tembak sendiri.
Dengan begitu, setiap anak di Kutim dan mereka yang terlibat langsung sebagai atlet Perbakin, kapan saja bisa mengasah kemampuannya di lapangan yang dibangun Pemerintah Kutim melalui APBD tersebut.
“Kita sudah bikin lapangan tembak yang baik. Yang cukup representatif dan bisa dipake untuk semuanya. Saya berharap ke depanya, prestasi menembak Kutim bisa maksimal lagi,” harapnya.
Menurut dia, kemampuan para atlet Kutim sudah cukup mumpuni dan layak bersaing dengan atlet lainnya di Kaltim. Selain itu, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, saingan terberat Kutim tinggal para atlet dari Balikpapan.
“Dan perbedaan kita tidak terlalu jauh lagi, antara 40 dan 60 saja lagi. Kalau sedikit diberikan sentuhan dan polesan, atlet-atlet kita bisa bersaing dengan para atlet Balikpapan,” kata dia.
Pria yang dikenal dengan hastag Sang Petarung ini, memiliki cukup alasan kuat sehingga berani menyejajarkan atlet Perbakin Kutim dengan Balikpapan. Pada pelaksanaan Porprov Kaltim 2018, hampir semua atlet yang diturunkan adalah putra dan putri asli Kutim.
Mereka semua adalah hasil binaan Perbakin Kutim selama beberapa tahun terakhir. “Dari semua atlet yang kita libatkan di Porprov Kaltim, ya paling sekitar 10 persen saja lagi yang kita bawa dari luar Kutim. Hampir semua atlet yang kami libatkan ini berasal dari Kutim,” sebut Yunat.
Buka Ruang Bagi Atlet Muda Torehkan Prestasi

Dibangunnya Lapangan Tembak Sangatta di Jalan H Abdullah daerah Kenyamukan, Sangatta Utara, menyimpan harapan besar bagi Mahyunadi untuk menumbuhkembangkan para bibit-bibit atlet potensial di Perbakin Kutim.
Sebagai nahkoda Perbakin Kutim, Mahyunadi punya mimpi besar, ke depannya Kutim akan memiliki atlet-atlet berprestasi yang bisa membawa nama Kutim di kancah olahraga daerah, nasional maupun internasional.
Di sisi lain, Mahyunadi berkeinginan, mereka yang nantinya menjadi atlet Perbakin Kutim adalah mereka para putra dan putri asli daerah. Karena semaksimal mungkin, Mahyunadi ingin menghilangkan tradisi mencaplok atlet di luar binaan Perbakin Kutim.
“Dengan adanya lapangan tembak itu, kita harapkan dapat menumbuhkan minat menembak para generasi muda yang ada di Kutim. Di lapangan menembak ini, nanti akan kita siapkan fasilitas bermain, serta sarana pendukung lainnya,” kata dia.
Selain itu, dibangunnya lapangan tembak itu, juga untuk memfasilitasi para orang tua yang ingin menggali potensi anaknya di dunia menembak. Dengan begitu, geliat olahraga menembak di Kutim akan semakin tumbuh.
“Ini akan membuat para orang tua melihat bakat anak-anak mereka, sehingga memberikan keinginan untuk serius lagi mendidik dan menggali potensi anaknya,” tutur dia.
Keinginan lain dari pria yang memutuskan maju sebagai calon anggota DPRD Kaltim di tahun 2019 ini, yakni menjadikan cabor menembak sebagai salah satu cabor unggulan bagi Kutim ke depannya.
“Kita harapkan, cabor menembak bisa menjadi salah satu cabor unggulan yang diikutsertakan disetiap ajang berprestasi. Baik di skala provinsi maupun nasional,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Aris
Editor: Yusuf Arafah