Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Pembongkaran Bangunan di Puncak: Upaya Pemulihan Resapan Air dan Hutan

Wili Wili
3 Min Read
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Pembongkaran Bangunan di Puncak: Upaya Pemulihan Resapan Air dan Hutan. Foto: Kompas.

Akurasi.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meninjau langsung pembongkaran bangunan di kawasan wisata Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor. Langkah ini diambil untuk mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai area resapan air dan hutan hijau.

Dedi menegaskan bahwa upaya pemulihan kawasan ini harus mengikuti mekanisme hukum yang berlaku. “Komitmen awal kita adalah mengembalikan kawasan ini menjadi area perbukitan dan hutan. Namun, hal tersebut tidak bisa serta-merta dilakukan karena ada proses hukum yang harus dijalani,” ujar Dedi kepada wartawan pada Jumat (7/3/2025).

Menurutnya, ranah hukum tersebut berada di bawah kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Ia menekankan bahwa KLH akan menentukan apakah terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh pengembang wisata di wilayah tersebut. Meski begitu, secara pribadi, Dedi berharap seluruh bangunan di kawasan wisata itu dapat dibongkar untuk mengembalikan fungsi lingkungan.

Tindakan Tegas untuk Menjaga Ekosistem

Saat meninjau lokasi lain di Megamendung, Kabupaten Bogor, Dedi tak kuasa menahan tangis melihat kerusakan alam akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Ia melihat langsung tanah yang terbelah dan longsor, yang diduga disebabkan oleh proyek pembangunan ekowisata seperti jembatan gantung.

“Lihat itu, tanah sampai terbelah dan longsor. Ini yang paling melanggar,” ujar Dedi dengan nada geram. Ia juga mempertanyakan siapa yang memberikan izin pembangunan tersebut. Salah satu pejabat menyebut bahwa izin dikeluarkan oleh Bupati Bogor sebelumnya. Mendengar hal tersebut, Dedi meminta koordinasi dengan Bupati Bogor saat ini, Rudy Susmanto, serta KLH untuk mengevaluasi kembali perizinan tersebut.

Penyegelan Bangunan yang Melanggar

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Lingkungan Hidup bersama Menteri LH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, serta Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan inspeksi mendadak ke beberapa tempat di kawasan wisata Puncak. Hasilnya, empat bangunan wisata disegel karena diduga melanggar izin dan berkontribusi terhadap bencana banjir yang terjadi di kawasan tersebut.

Bangunan yang disegel antara lain:

  1. Pabrik teh di Telaga Saat
  2. Agrowisata Gunung Mas
  3. Wahana wisata Hibisc Fantasy
  4. Tempat wisata petualangan Eiger di Kecamatan Megamendung

Menurut Hanif Faisol, tindakan ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah dampak buruk bagi masyarakat, khususnya bagi daerah hilir seperti Karawang, Bekasi, dan Jakarta yang sering mengalami banjir akibat berkurangnya daerah resapan air.

Komitmen Pengembalian Fungsi Hutan

Dedi menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya terbatas pada kawasan wisata tertentu, tetapi mencakup seluruh area di Puncak yang memiliki fungsi sebagai daerah resapan air. Ia berharap kawasan yang telah rusak dapat kembali dihijaukan dan menjadi hutan yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

“Pemprov Jabar ingin mengembalikan seluruh area yang seharusnya berfungsi sebagai resapan air agar bermanfaat bagi masyarakat di hilir. Kita harus bertindak tegas untuk mencegah bencana di masa depan,” tegasnya.

Dengan langkah ini, diharapkan keseimbangan ekosistem di kawasan Puncak dapat kembali terjaga serta mencegah bencana yang lebih besar akibat alih fungsi lahan yang tidak bertanggung jawab.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *