Hadapi Covid-19 Pakai Jas Hujan, Neni: Kasihan Jika Sama Sekali Tidak Pakai Alat Protektif

akurasi 2019
3 Min Read
Petugas penyemprotan disinfektan memakai jas hujan sebagai alat pelindung diri sementara. (Dokpim Bontang)

banner diskominfo

jas hujan
Petugas penyemprotan disinfektan memakai jas hujan sebagai alat pelindung diri sementara. (Dokpim Bontang)

 Akurasi.id, Bontang – Jas hujan menjadi alternatif sementara saat Alat Pelindung Diri (APD) yang dimiliki tenaga kesehatan jumlahnya terbatas. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang memborong seluruh jas hujan dipasaran sembari menunggu kedatangan 100 unit APD yang telah dipesan.

baca juga: Cegah Covid-19, Wali Kota Bontang Danai Pribadi Penyemprotan Desinfektan

Melalui konferensi pers terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diadakan Kamis (19/3/20), di Gedung PSC Jalan Ahmad Yani, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menuturkan APD untuk tim medis dan surveilans di lapangan akan datang dalam waktu dekat. Pakaian pelindung menyerupai baju astronot ini dipesan lengkap.

Sehingga Neni berinisiatif memborong jas hujan dan sepatu bot sebagai alternatif. Menurutkan, langkah tersebut dianggap tepat sembari menunggu kedatangan APD yang dipesan. Dia menambahkan, jas hujan plastik dianggap safety sebagai APD sementara untuk melindungi seluruh tenaga medis dan surveilans yang terjun langsung menjemput pasien terduga Covid-19.

“Kasihan jika sama sekali tidak pakai alat protektif. Pakai jas hujan plastik biar tertutup rapat. Mohon maaf saja. Apa boleh buat, tidak ada rotan akar pun jadi,” ucapnya dihadapan awak media.

jas hujan
Neni Moerniaeni saat konferensi pers membahas perkembangan Covid-19. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Neni menjelaskan jika usai digunakan jas hujan plastik tersebut langsung dibuang. Kata dia, jas hujan cukup membantu melindungi petugas medis daripada tidak memakai alat protektif sama sekali. Pasalnya, tak hanya petugas medis, tim yang berada di lapangan yang menjemput pasien rentan tertular virus.

“Sambil ditunggu karena pesan online, sebentar lagi akan tiba di Bontang,” ujarnya.

Dalam jumpa pers tersebut, Neni juga mengumumkan hingga Kamis (19/3/20) lalu dipastikan tak ada satupun warga Bontang positif virus corona. Namun ada 1 pasien tengah mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Kondisi pasien saat ini membaik,” kata Neni.

Selain tim medis dan surveilans, petugas penyemprot disinfektan juga dibekali jas hujan sebagai alat pelindung sementara. Neni mengatakan, Kamis lalu penyemprotan disinfektan dilakukan beberapa tempat. Proses sterilisasi area publik dari Covid-19 dilaksanakan bertahap. Di antaranya 600 kelas seluruh sekolah tingkat SD-SMA serta rumah ibadah. Penyemprotan tahap awal tersebut dilakukan di wilayah Bontang Utara. Mulai dari Masjid Al Firdaus berlanjut ke Kantor Disdukcapil lalu SDN 001 Bontang Utara. Selain itu, penyemprotan juga dilakukan di Masjid Tua Al Wahab, SMAN 1, MAN, dan SLB Negeri Bontang. (*)

Penulis/Editor: Suci Surya Dewi


Share This Article