Musrenbang Kecamatan Bonbar Hasilkan 100 Usulan, Penanganan Banjir Paling Mendesak

akurasi 2019
3 Min Read
Musrenbang tingkat Kecamatan Bontang Barat sukses digelar, Rabu (11/02/2020) kemarin di BPU Kecamatan Bontang Barat. (Yusva Alam/Akurasi.id)

banner diskominfo

musrenbang kecamatan
Musrenbang tingkat Kecamatan Bontang Barat sukses digelar, Rabu (11/02/2020) kemarin di BPU Kecamatan Bontang Barat. (Yusva Alam/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, tahun 2020 sukses digelar, Rabu (11/2/20) kemarin di BPU Kecamatan Bontang Barat (Bonbar). Dari 150 usulan yang disampaikan, terseleksi 100 usulan yang siap dibawa ke tingkat kota.

baca juga: Bonsel Ajukan Empat Usulan di Musrembang, Pembebasan Lahan dan Pembangunan KUA Jadi Prioritaskan

Camat Bontang Barat, Marthen Minggu melalui Kasi Ekobang Engon Manik menjelaskan, dalam musrenbang itu masing-masing kelurahan mendapat jatah 50 usulan untuk disampaikan. Sehingga total 150 usulan yang ada. Namun setelah melalui musrenbang yang dihadiri Walikota Bontang, Neni Moerniaeni tersebut, menyusut menjadi 100 usulan. Di antaranya Kelurahan Belimbing 35 usulan, Kelurahan Telihan 35 usulan, dan Kelurahan Kanaan 26 usulan. “Ditambah dari kecamatan empat usulan,” ujar Engon.

musrenbang kecamatan
Perwakilan dari kelurahan duduk di posisi sebelah kiri ruangan. Masing-masing mengajukan 50 usulan. (Yusva Alam/Akurasi.id)

Perempuan asal Aceh tersebut menambahkan, dari 100 usulan yang siap dibawa ke tingkat kota, mayoritas merupakan usulan fisik atau infrastruktur. Seperti untuk penurapan, pencegahan banjir, pembangunan jalan, dan lain sebagainya. Sedangkan sisanya adalah usulan pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sektor wisata. Untuk merehab Rumah Adat Tongkonan. Agar lebih banyak menarik pengunjung.

Namun begitu, usulan pencegahan banjir merupakan usulan yang paling mendesak untuk diakomodir. Lantaran warga di Kecamatan Bontang Barat sangat merasakan dampak banjir yang kerap terjadi di Kota Taman -sebutan Kota Bontang- beberapa tahun terakhir ini.

“Kami semua berharap usulan pencegahan banjir ini dapat diakomodir,” ungkapnya.

Sementara itu, pihak kecamatan pun tak ketinggalan mengajukan empat usulan. Di antaranya, pertama, pembangunan kantor kecamatan. Hal ini lantaran banyak ruang-ruang di dalam kantor yang kondisinya mengkhawatirkan. Banyak bagian yang retak-retak.

Kedua, pembuatan siring atau turap sungai di sebelah kantor kecamatan. Karena tanah di pinggiran sungai itu sering longsor. Lantaran volume air tinggi saat musim hujan, sehingga mengikis tanah di sekitarnya.

Ketiga, rehab pagar kantor kecamatan. Dan terakhir, pembangunan tempat parkir. “Sudah ada tapi masih kurang. Butuh lahan lebih luas agar mobil bisa parkir dengan baik. Saat ini baru sepeda motor saja yang dapat terparkir rapi,” beber Engon. (*)

Penulis: Yusva Alam
Editor: Dirhanuddin

Share This Article