Paskibraka sebagai Pintu Masuk Menjadi Anggota TNI dan Polri

akurasi 2019
3 Min Read
Calon Paskibraka berlatih sepanjang hari agar memiliki fisik yang kuat saat mengibarkan bendera merah putih. (Suci Surya Dewi/akurasi.id)
Paskibraka Sebagai Pintu Masuk Menjadi Anggota TNI dan Polri
Calon Paskibraka berlatih sepanjang hari agar memiliki fisik yang kuat saat mengibarkan bendera merah putih. (Suci Surya Dewi/akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Pada peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2019, calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) melatih dan menguatkan fisik selama satu bulan di Lapangan Bessai Berinta Bontang.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bontang, Bambang Cipto Mulyono, mengatakan, tahun ini terdapat 250 orang dari sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Bontang yang mengikuti tes calon Paskibraka.

Berbagai tes dilaksanakan untuk menjaring siswa terbaik. Di antaranya tes peraturan baris berbaris (PBB), kesamaptaan, tes tertulis, parade, wawancara, dan medical check up. Hasilnya, hanya 55 siswa yang lolos menjadi calon Paskibraka 2019.

“Siswa yang lolos ini menjadi duta mewakili setiap sekolah mengemban tugas negara,” katanya saat ditemui Akurasi.id di kantornya, Selasa (23/7/19).

Latihan dilaksanakan setiap enam hari dalam sepekan. Latihan diadakan secara intensif sejak pukul 07.00 Wita hingga 17.30 Wita. Para pelatih berasal dari Den Arhanud 002 Bontang, Kodim 0908 Bontang, Polres Bontang, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bontang, dan Dispora Bontang. Selama latihan, para calon Paskibraka juga didampingi tim medis.

Bambang berharap kepada calon Paskibraka dapat menjalankan tugas dengan baik dan sempurna. Dia menginginkan Paskibraka lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Karena mereka mengemban tugas cukup berat untuk mengibarkan sang saka merah putih di hadapan para pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat Bontang,” ungkapnya.

Pelatih Koordinator Paskibraka Bontang 2019, Iptu Moh Slamet, membeberkan, para pelatih memberi latihan fisik kemiliteran selama dua pekan pertama. Latihan fisik tersebut bertujuan membentuk mental dan fisik yang kuat.

Dia menuturkan, sebagian siswa sempat drop di awal latihan. Beruntung tim medis segera menanganinya. Hal itu disebabkan para peserta “kaget” dengan rutinitas baru.

“Karena latihan fisik di sini berbeda dengan rutinitas mereka sehari-hari saat sekolah. Oleh sebab itu, kami latih fisik mereka agar lebih kuat. Supaya bisa melaksanakan upacara bendera dengan lancar,” ucapnya.

Pada pekan ketiga dan keempat, calon Paskibraka mendapat latihan peraturan baris berbaris (PBB). Slamet menyebut pada 30 Juli sampai 15 Agustus, calon Paskibraka menjalani karantina di Hotel Grand Mutiara, Jalan Arif Rahman Hakim, KM 3, Bontang. Selama karantina, mereka akan diikat dengan peraturan yang ketat.

“Mereka akan diajarkan dan diatur dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Tujuannya agar peserta semakin disiplin,” ungkapnya.

Kata dia, calon Paskibraka akan mendapat penghargaan berupa piagam. Selain itu, mereka bakal mendapatkan kemudahan untuk bergabung menjadi anggota TNI dan Polri.

“Menjadi anggota Paskibraka merupakan poin unggul. Biasanya setelah Purna Paskibraka, bisa jadi polisi dan tentara,” pungkasnya. (*)

Penulis: Suci Surya Dewi
Editor: Ufqil Mubin

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *