Bank Mandiri Dukung BPI Danantara untuk Percepatan Industrialisasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Wili Wili
5 Min Read
Bank Mandiri Dukung BPI Danantara untuk Percepatan Industrialisasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Foto: Cnbc.

Akurasi.id – Bank Mandiri (BMRI) menyambut baik pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang diharapkan menjadi katalis utama dalam mempercepat industrialisasi, meningkatkan daya saing nasional, serta mendorong pencapaian target pembangunan pemerintah.

Dalam pidato peresmian BPI Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2), Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan entitas ini. Presiden juga menyatakan bahwa Danantara bukan sekadar entitas bisnis, tetapi juga simbol komitmen negara dalam membangun ekosistem ekonomi yang mandiri dan berdaulat.

BPI Danantara: Langkah Strategis dalam Optimasi Aset Nasional

Bank Mandiri memandang BPI Danantara sebagai langkah strategis dalam memastikan optimalisasi sumber daya nasional secara lebih efisien dan produktif. Dengan pendekatan yang terintegrasi, badan ini diharapkan dapat:

  • Meningkatkan nilai tambah industri nasional
  • Memperkuat sinergi antar-BUMN
  • Mengakselerasi hilirisasi sektor-sektor strategis
  • Mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa inisiatif ini akan memperkuat ekosistem ekonomi yang lebih solid dan berdaya saing di tingkat global.

“Sejalan dengan tujuan pembentukan BPI Danantara untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh BUMN, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi Mandiri Group guna menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mendorong pelaksanaan program strategis nasional serta pencapaian target pembangunan pemerintah,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa (25/2/2025).

Konsolidasi Aset Strategis dan Peran Kementerian BUMN

BPI Danantara dibentuk untuk mengonsolidasikan berbagai aset strategis nasional dalam satu entitas yang lebih terintegrasi dan efisien. Dengan strategi ini, pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan guna meminimalkan ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah dan mempercepat industrialisasi berbasis nilai tambah.

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa meskipun pengelolaan aset BUMN akan berada di bawah Danantara, Kementerian BUMN tetap memiliki kewenangan strategis. Hal ini diwujudkan melalui kepemilikan saham dwiwarna seri A, yang memberikan hak istimewa bagi negara untuk menyetujui keputusan strategis dalam BUMN.

“Peran Danantara dengan BUMN sangat erat karena 99% kepemilikan ada di Danantara, tapi 1% kepemilikan saham seri A atau saham merah putih tetap ada di Kementerian BUMN,” ujar Rosan.

Fokus Hilirisasi dan Dampak Ekonomi

Salah satu prioritas utama BPI Danantara adalah mendorong hilirisasi industri nasional. Dengan mengurangi ekspor bahan mentah dan meningkatkan pengolahan di dalam negeri, badan ini diharapkan dapat:

  • Meningkatkan daya saing industri
  • Menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda Indonesia
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

Sebagai salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia, Bank Mandiri siap berperan aktif dalam mendukung kebijakan Danantara dengan berbagai layanan keuangan, termasuk penyediaan akses pendanaan yang lebih efisien dan terarah.

“Kami berharap, ke depan Bank Mandiri dapat terus berkontribusi dalam membangun perekonomian nasional, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta memperkuat posisi Indonesia di tingkat global, sejalan dengan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Darmawan.

KPK Siap Awasi dan Mencegah Korupsi

Untuk memastikan transparansi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap membantu Danantara dalam memaksimalkan pencegahan korupsi. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menjamin bahwa lembaganya dapat diaudit oleh auditor independen serta lembaga penegak hukum termasuk KPK.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyatakan bahwa meskipun KPK tidak memiliki kewenangan untuk mengaudit, pihaknya siap berkoordinasi dalam upaya pencegahan korupsi di Danantara.

“Kalau pencegahan, seperti yang sudah dilakukan di banyak kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah. Sepanjang dikoordinasikan, pasti akan ditindaklanjuti,” ujar Setyo Budiyanto.

Tujuh BUMN Strategis dalam Pengelolaan BPI Danantara

Pada tahap awal, BPI Danantara akan mengelola aset dari tujuh BUMN strategis, yaitu:

  1. PT Pertamina (Persero) – Perusahaan energi nasional
  2. PT PLN (Persero) – Penyedia listrik nasional
  3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) – Bank dengan fokus UMKM
  4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) – Bank komersial terbesar
  5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Bank dengan aset terbesar di Indonesia
  6. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk – Perusahaan telekomunikasi terbesar
  7. Mining Industry Indonesia (MIND ID) – Holding industri pertambangan

Pengelolaan aset oleh Danantara ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan nilai tambah dari BUMN-BUMN tersebut, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi yang lebih terarah dan optimal.

Pembentukan BPI Danantara menjadi langkah besar dalam reformasi ekonomi nasional, dengan tujuan mempercepat industrialisasi dan meningkatkan daya saing global. Bank Mandiri sebagai salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia siap mendukung inisiatif ini melalui sinergi dan layanan keuangan yang terarah. Dengan pengawasan transparan dan sinergi antar-pemangku kepentingan, diharapkan Danantara mampu menjadi motor utama dalam mencapai Indonesia Emas 2045.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

 


 

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *