Bandelnya Warga Bontang Berkerumun di Tengah Ledakan Covid-19, Bontang Kuala Banyak Diserbu

Redaksi Akurasi.id
4 Min Read
Tampak kondisi Bontang Kuala yang penuh dengan pengunjung di belakang panggung. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)
Bandelnya Warga Bontang Berkerumun di Tengah Ledakan Covid-19, Bontang Kuala Banyak Diserbu
Tampak kondisi Bontang Kuala yang penuh dengan pengunjung di belakang panggung. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Bandelnya Warga Bontang Berkerumun di Tengah Ledakan Covid-19, Bontang Kuala Banyak Diserbu. Bahkan, ada beberapa pengunjung wisata Bontang Kuala yang secara terang-terangan mengaku tidak takut dengan wabah Covid-19.

Akurasi.id, Bontang – Kasus Covid-19 di Bontang hari ke hari kian menunjukkan peningkatan, tercatat pada Minggu (4/7/2021) dari informasi Satgas Covid-19 Pemprov Kaltim, jumlah kasus terkonfirmasi di Kota Bontang mencapai 7.219 kasus.

Kendati pandemi kembali meradang, nyatanya tidak membuat warga Bontang merasa takut atau panik dengan tempat-tempat keramaian. Seperti halnya Wisata Kampung Terapung atau biasa disebut Bontang Kuala (BK). Dari pantauan media ini pada Minggu sore (4/7/2021) mendapati kerumunan masyarakat yang terlihat berada di belakang panggung.

Salah seorang pengunjung bernama Andi Saputra, saat ditemui awak media ini mengatakan, bahwa dirinya tidak takut harus berada di kerumunan manusia di kondisi meningkatnya kasus Covid-19 di Bontang. “Enggak takut, biasa saja mas, lagi pengen liburan sama keluarga,” jelas warga Loktuan tersebut.

Selaras dengan Andi, Yogi Saptra warga Gunung Sari Bontang, menganggap bahwa dengan adanya virus Corona, tidak mesti harus berdiam diri di rumah, asalkan tetap mematuhi prokes, dirinya menilai tidak ada salahnya meluangkan waktu berliburan bersamaan keluarga di tempat wisata.

“Yang penting prokes kita jalankan, kan kasian juga kalau wisata ini sepi akibat Covid-19, UKM tidak jalan, mereka juga butuh penghasilan buat makan, sebaliknya juga kita butuh hiburan,” ungkapnya.

Yoga menambahkan, masyarakat di Kota Bontang saat ini jenuh dan perlu adanya hiburan, di tengah pandemi yang sudah masuk 1 tahun lebih tepatnya pada Maret 2020 lalu. Ia pun menyayangkan, jika wisata yang ada di Bontang harus kembali ditutup.

“Ya kalau bisa jangan ditutup, cukup diberikan pengarahan kepada UKM dan pengunjung agar tetap disiplin prokes,” tutupnya.

[irp]

Terpisah, Lurah Bontang Kuala, Rony Apriansyah mengatakan, wisata di Bontang Kuala bukan tanpa adanya penertiban maupun patroli oleh pihaknya. Bersama Tim Satgas Covid-19 Bontang, pihaknya sudah sering kali datang untuk mengimbau pengunjung agar selalu mematuhi prokes. Dirinya pun bahkan tak segan melakukan pembubaran jika para pengunjung mengabaikan prokes.

“Upaya sudah kami lakukan sedemikian rupa untuk hadir di masyarakat, dengan melakukan sosialisasi, imbauan bahkan penertiban, tapi ya ini memang masyarakat yang bandel, kemarin kami bubarin, hari ini datang lagi,” terangnya.

Rony menyebut, masalah ini, bukan hanya terjadi di Bontang Kuala saja, hampir di setiap wisata atau kafe-kafe yang ada di wilayahnya telah didatangi dan memberikan edukasi terhadap bahaya Covid-19. Namun lagi-lagi sama, banyak masyarakat Bontang yang masih terlihat berkerumun dan tidak mengindahkan imbauan.

[irp]

“Memang ini kan masalah perut, tidak bisa kita begitu saja menutup atau memberikan sanksi, itu semua kembali lagi dengan kebijakan pemerintah,” bebernya.

Selain itu, Rony juga menyebut bahwa saat ini pihaknya sudah mengarah ke peraturan penindakan tegas terhadap mereka yang masih mengabaikan prokes. “Tinggal tunggu dari Satpol PP yang meramu, saat ini peraturan itu belum rampung. Yang jelas nanti bukan lagi sosialisasi yang kami lakukan, melainkan denda dan sanksi,” tegasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *