Ribut-Ribut di Kantor Golkar Kaltim Berujung Pelaporan ke Polisi

Devi Nila Sari
3 Min Read
Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim, Husni Fahruddin saat ditemui awak media di kantor Golkar Kaltim (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)
Ribut-Ribut di Kantor Golkar Kaltim Berujung Pelaporan ke Polisi
Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim, Husni Fahruddin saat ditemui awak media di kantor Golkar Kaltim (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Ribut-ribut di kantor Golkar Kaltim berujung pelaporan ke Polisi. DPD Partai Golkar Kaltim menyesalkan aksi demo ricuh yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau (APAMB).

Akurasi.id, Samarinda – Usai aksi demo ricuh yang terjadi di depan kantor Partai Golkar Kaltim, Rabu siang (30/6) kemarin. DPD Partai Golkar Kaltim pun langsung menyampaikan surat keberatan kepada pihak kepolisian Polresta Samarinda.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim, Husni Fahruddin mengatakan pihaknya menyesalkan aksi demo ricuh yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau (APAMB). Husni sebut ada pelemparan telur ke dalam halaman kantor, dan ucapan kata-kata yang tak pantas.

“Kami sudah menyampaikan surat keberatan atas aksi kemarin kepada Polresta Samarinda. Apa yang sudah dilakukan mereka, telah mengganggu kenyamanan kami,” jelasnya saat di temui di kantor Golkar Kaltim, Rabu malam (30/6/2021).

Menurut lelaki yang kerap disapa Ayub, bahwasanya dalam surat tersebut pertama pihaknya mempertanyakan, apakah unjuk rasa tersebut mendapatkan izin atau diperbolehkan oleh kepolisian, sebab ini masih pandemi Covid-19. Selain itu, demonstrasi yang dilakukan oleh APAMB tersebut ditegaskannya adalah salah sasaran.

“Karena ini pergantian Ketua DPRD Kaltim maka seharusnya dilakukan ke DPRD Kaltim. Kalau ke sana silakan saja, sah saja karena itu tempat khalayak masyarakat, tempat menyuarakan aspirasinya,” tegasnya.

Ayub juga menyebutkan terkait adanya tujuh poin tuntutan yang dilakukan oleh APAMB, dinilainya sangat berbau sara. Menurutnya hal itu sangat berbahaya, lantaran mekanisme partai tidak dapat dikaitkan dengan suku atau daerah.

[irp]

“Tidak elok, jika mengaitkan unsur politik ke dalam wilayah atau kesukuan yang terlihat seperti sara, karena tidak ada niat partai politik mengaitkan keputusan dengan menghinakan suatu daerah atau suku,” ucapnya.

Kendati itu, dirinya menegaskan jika hal tersebut tidak digubris maka bisa menjadi konflik yang horizontal, sehingga Ayub menganggap itu sebagai provokasi.

“Sebenarnya, silakan saja teman-teman berdemo, dengan cara-cara yang baik,” imbuhnya.

Seperti diketahui, ribut-ribut di kantor Golkar Kaltim dan aksi demo yang dilakukan APAMB, dipicu adanya Pergantian Antar Waktu (PAW) Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK oleh Partai Golkar Kaltim.

[irp]

Mengenai alasan pergantian itu, DPD Golkar Kaltim, enggan memberikan pernyataan lantaran masalah pergantian Ketua DPRD Kaltim.

“Nanti juga media tahu alasannya, ditunggu saja, kalau saya ngomong sekarang, tidak enak sama ayahanda Makmur,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan

Editor: Rachman Wahid

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *