Lagi, Warga Bakar Lahan Sekitar Bandara Samarinda, Dikhawatirkan Kian Memperburuk Jarak Pandang Penerbangan

akurasi 2019
4 Min Read
Tampak kepulangan asap akibat pembakaran lahan yang diduga dilakukan warga di dekat Bandara APT Pranoto Samarinda, Minggu (15/9/19). (UPBU APT Pranoto for Akurasi.id)
Tampak kepulangan asap akibat pembakaran lahan yang diduga dilakukan warga di dekat Bandara APT Pranoto Samarinda, Minggu (15/9/19). (UPBU APT Pranoto for Akurasi.id)

Akurasi.id, Samarinda – Minimnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar kian memperburuk keadaan, utamanya untuk aktivitas penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda. Sejak Sabtu (14/9/19) malam hingga Minggu (15/9/19) siang, diketahui terdapat sejumlah titik lokasi kebakaran yang bersisiran langsung dengan Bandara APT Pranoto.

Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi menuturkan, jarak pandang penerbangan hingga Minggu siang yakni 2.500 meter, sedikit lebih baik dibandingkan hari sebelumnya.

“Jarak pandang penerbangan itu diperkirakan hingga pukul 17.00 Wita. Semoga saja kepulan asap tidak semakin tebal,” kata dia, Minggu (15/9/19).

Jika merujuk teori dengan kecepatan angin 7.408 kilometer per jam serta tanpa ada turun hujan di sekitar Bandara APT Pranoto, sambung dia, maka dapat diprediksikan cuaca (asap tebal) akan berlangsung lama dan kecenderungan jarak pandang tetap atau semakin menurun.

Namun yang sangat disayangkan Dodi yakni masih adanya dugaan pembukaan lahan yang dilakukan warga dengan cara membakar. Dari Minggu siang hingga menjelang sore ini, diketahui terdapat beberapa titik kepulan asap pembakaran lahan yang disinyalir berada di arah Desa Pampang, Sungai Siring.

“Iya, ada pembakaran lahan di daerah sekitar bandara. Lahan yang terbakar sepertinya berada sekitar Desa Pampang. Mohon supaya diinformasikan kepada semua warga agar tidak membakar lahan. Karena itu akan memperburuk kondisi yang sudah ada sekarang ini,” imbuh dia.

Dengan asap kiriman dari Kalimantan Tengah (Kalteng) maupun Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini saja, aktivitas penerbangan di Bandara APT Pranoto sudah cukup terganggu. Beberapa di antara penerbangan bahkan dialihkan ke Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan pada Sabtu (13/9/19).

“Sudah asap kiriman dari Kalteng, kemudian ditambah bakar-bakar lagi lahan di sekitar daerah bandara, tentu itu akan semakin memperparah situasi yang sudah ada,” ketus Dodi.

Polisi Lakukan Penelusuran

Dugaan pembukaan lahan di sekitar Desa Pampang, Sungai Siring, mulai ditelusuri jajaran pihak kepolisian. Asap yang ditimbulkan dari kebakaran itu disebut-sebut semakin memperparah kepulangan asap yang sudah menyandera kegiatan penerbangan dua hari terakhir. “Iya, (asal titik kebakaran) lagi ditelusuri sama pihak kepolisian,” ungkap Dodi.

Selain pihak kepolisian, tambah Dodi, tim pemadam kebakaran juga sudah dimintai tolong untuk membantu menelusuri lokasi kebakaran, sehingga bisa dilakukan proses pemadaman cepat, agar tidak semakin memperparah kondisi kepulan asap yang sudah ada sekarang.

“Dari pihak Polsek dan pemadam sudah berusaha ke TKP (tempat kejadian perkara), namun (informasinya) akses jalan menuju titik api sulit. Infonya, lagi cari cara untuk masuk ke titik api,” tambah Kepala Pelayanan dan Operasional Bandara APT Pranoto Samarinda, Rora Ardian.

Jarak Pandang Penerbangan Terus Turun

Untuk diketahui, berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Temindung Samarinda, pada 15 September 2019, fenomena kabut asap (smoke) dengan jarak pandang mendatar (visibility) sekitar 2.500 meter dan visibility maksimum 3.500 meter, dengan kecepatan angin permukaan 04 knot dari arah barat daya.

Sedangkan dalam rilisannya di akun Instagram-nya, UPBU Bandara APT Pranoto Samarinda memberikan penjelasan atas situasi penerbangan hingga Minggu sore. Dalam rilisannya, pengelola bandara menyampaikan, jarak pandang yang aman untuk landing maupun takeoff di Bandara APT Pranoto Samarinda adalah 5.000 meter atau 5 kilometer.

Apabila jarak pandang di bawah 5.000 meter, maka pesawat akan dialih untuk divert di bandara terdekat. Updet jarak pandang di  Bandara APT Pranoto saat ini menurun hingga 3.500 meter akibat kabut asap yang mengepung bandara. (*)

Penulis/Editor: Yusuf Arafah

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *