
Diam-Diam Varian Delta Sudah Mewabah di Kaltim, Menyebar Sejak Juni, 3 Pasien di Bontang Positif. Untuk di Kaltim, salah satunya didapatkan di Bontang. Kepastian itu didapatkan, setelah 23 sampel yang dikirim ke Litbangkes, 3 diantaranya terkonfirmasi positif Varian Delta.
Akurasi.id, Samarinda – Penyebaran wabah Covid-19 di Kaltim tampaknya tidak boleh disepelekan. Bagaimana tidak, mutasi atas wabah tersebut bahkan diam-diam sudah bercokol di sejumlah pasien Covid-19 yang dirawat di berbagai rumah sakit di Kaltim. Bahkan virus Corona Varian Delta telah tersebar di Kaltim sejak Juni lalu.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sampel beberapa pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie ke Litbangkes. Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim, M Syafranuddin mengatakan, dugaan virus Delta telah berkembang di Kaltim terlihat dari banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit maupun isolasi mandiri.
“Informasinya Virus Corona Varian Delta telah ada di Kaltim, setelah dilakukan pemeriksaan sampel dari sejumlah pasien yang sedang dirawat di RSUD AW Sjahranie pada Juni lalu ke Litbangkes,” terangnya pada Selasa (20/7/2021) malam.
Berdasarkan penelitian, terang Jubir Pemprov Kaltim ini, virus Delta lebih mudah menular dan berbahaya. Selain itu, varian ini dapat menyebabkan anak-anak turut terpapar Covid-19. Untuk itu, Pemprov Kaltim akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi antar tim dan pihak rumah sakit, baik di tingkat provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota untuk memantau perkembangan kasus serta penanganan pasien di rumah sakit.
Kemudian, yang turut menjadi perhatian adalah ketersediaan peralatan medis. Pemantauan akan terus dilakukan melalui sistem informasi yang ada. “Warga Kaltim harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan lengah serta terus menerus menerapkan prokes terutama selalu memakai masker, mencuci tangan serta menjauhi kerumuman,” pesan pria yang kerap disapa Ivan ini.
Sebagai informasi, mengutip keterangan Kepala Kesehatan Queensland, Dr Jeannete Young, virus Delta ini dapat menular melalui kontak dengan durasisekitar 5 hingga 10 detik. Gejala awal penderita Varian Delta ini antara lain sakit perut, hilangnya selera makan, mual, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran. Sementara itu tim Spector menyebut, pasien juga mengalami flu yang parah kemudian sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek dan demam.
Berdasarkan data Covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, setiap pekannya data kasus terkonfirmasi masih fluktuatif. Sempat menempati angkat tertinggi pada 16 Juli 2021 lalu, yakni dengan penambahan kasus harian sebanyak 1.724 kasus. Namun angka penambahan ini juga sempat berada di bawah angka seribu pada 19 Juli 2021 lalu, yakni sebanyak 963 kasus.
[irp]
Kemudian, Balikpapan, Samarinda, Kukar, Kutim, dan Kubar, masih menempati posisi teratas kasus positif dan kematian Covid-19 di Kaltim. Sedangkan untuk penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 masih ditempati Balikappan, Berau, dan Bontang.
Mutasi Virus Covid-19 Varian Delta Sudah Ditemukan di Bontang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang memastikan virus Covid-19 Varian Delta atau varian B.1.617.2, mutasi SARS-CoV-2 telah masuk di Kota Bontang. Hal itu diketahui setelah 3 dari 23 Sampel yang dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Juni 2021, hasilnya dipastikan positif Delta.
Hal tersebut disampaikan Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bontang, Adi Permana. Adi mengatakan, pihaknya memastikan virus Delta tiba di Bontang. “Iya benar, sudah diumumkan kan Dinkes Kaltim, termasuk Bontang ada 3 sampel yang positif varian delta, dari 23 sampel yang kami kirim di awal bulan Juni yang lalu,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (21/7/2021).
[irp]
Adi menjelaskan, sebelum sampel dikirim ke laboratorium Kemenkes RI, pihaknya sudah menduga bahwa yang menyebar di masyarakat adalah Covid-19 varian Delta. Lantaran melihat tingkat penyebaran sangat cepat, yang mirip dengan ciri-ciri varian Delta. Meskipun begitu pada saat itu pihaknya tidak mau berspekulasi sampai hasil uji laboratoriumnya keluar.
“Sejak awal kami sudah curiga itu virus varian Delta, karena penyebaran yang sangat cepat,” kata Adi.
Dengan adanya temuan itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi kembali dengan Tim Satgas Covid-19. Guna mengatur skema penanganan temuan khusus Delta di Bontang. “Yang jelas skenario aturan penanganan akan digodok sebaik mungkin mengantisipasi penyebaran, tentunya tetap berpatokan pada instruksi Tim Satgas Pusat,” ungkapnya.
[irp]
Untuk diketahui, Kemunculan Covid-19 Varian Delta telah masuk ke Indonesia sejak 14 Juni 2021. Covid-19 Varian Delta merupakan varian baru dari virus corona yang diidentifikasi muncul di India dan memiliki sifat sangat mudah menular dan lebih berbahaya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan virus Delta telah menyebar ke 74 negara dan merupakan penyumbang angka terbesar dengan risiko dirawat di rumah sakit lebih tinggi. (*)
Penulis: Devi Nila Sari, Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin